Bracing adalah?☑️ Berikut penjelasan lengkap arti bracing dalam konstruksi bangunan☑️ Jenis jenis☑️ Fungsi☑️ Contoh☑️
Berbicara mengenai konstruksi bangunan, terdapat banyak sekali teknik konstruksi yang dapat digunakan untuk memperkuat struktur bangunan, salah satunya adalah teknik Bracing.
Tahukah anda arti bracing itu apa? Jika memang anda belum mengetahui dan tertarik untuk mempelajarinya, berikut dekorminimalis ulas secara khusus apa itu teknik bracing dalam konstruksi bangunan.
Daftar Isi :
Pengertian Bracing
Dalam dunia konstruksi, bracing adalah teknik untuk menambah kekuatan dan stabilitas pada struktur bangunan. Bracing digunakan untuk mengurangi gerakan atau getaran yang tidak diinginkan pada struktur bangunan akibat beban vertikal, angin, atau gempa bumi.
Bracing biasanya terbuat dari material kayu atau baja ringan yang ditempatkan secara diagonal atau horizontal di antara kolom, balok, atau dinding bangunan.
Bahan bracing dipasang secara bersilangan untuk membentuk pola geometris tertentu dan menahan beban lateral yang diterapkan pada struktur bangunan.
Bracing memiliki fungsi yang sangat penting dalam menambah kekuatan dan stabilitas pada struktur bangunan, terutama pada bangunan yang tinggi dan tahan gempa.
Tanpa bracing, struktur bangunan dapat menjadi lebih rentan terhadap getaran lateral yang disebabkan oleh gempa atau angin kencang, dan dapat mengalami kerusakan atau bahkan runtuh.
Fungsi Bracing
Fungsi bracing yang utama adalah untuk menambah kekuatan dan stabilitas pada struktur bangunan dengan menahan beban lateral yang diterapkan, seperti beban angin, gempa bumi, atau gaya lateral lainnya.
Beban lateral dapat menyebabkan gerakan atau getaran yang tidak diinginkan pada struktur bangunan, sehingga diperlukan bracing untuk mencegahnya.
Selengkapnya bisa anda simak rincian fungsi bracing dalam konstruksi bangunan melalui ulasan dibawah ini:
- Menambah kekuatan struktur
Bracing digunakan untuk menambah kekuatan struktur bangunan, terutama pada struktur yang tinggi dan rentan terhadap getaran lateral seperti pada bangunan pencakar langit, jembatan, menara, dan gedung bertingkat.
Dengan menambah kekuatan struktur, struktur bangunan dapat menjadi lebih kuat dan stabil dalam menahan beban lateral yang diterapkan.
- Meningkatkan stabilitas struktur
Bracing juga digunakan untuk meningkatkan stabilitas struktur bangunan. Dengan menahan gerakan lateral yang tidak diinginkan, bracing dapat mencegah struktur bangunan dari kegagalan akibat gempa atau angin kencang.
Selain itu, bracing juga dapat meminimalkan pergeseran pada struktur bangunan dan mencegah kerusakan pada elemen struktural.
- Mengurangi getaran
Bracing dapat membantu mengurangi getaran pada struktur bangunan akibat beban lateral. Getaran dapat mengganggu kenyamanan penghuni dan bahkan mengakibatkan kerusakan pada struktur bangunan.
Dengan menahan gerakan lateral yang tidak diinginkan, bracing dapat mengurangi getaran pada struktur bangunan dan meningkatkan kenyamanan penghuni.
- Meningkatkan keamanan
Bracing juga digunakan untuk meningkatkan keamanan struktur bangunan. Dengan menambah kekuatan dan stabilitas pada struktur bangunan, bracing dapat mengurangi risiko kegagalan struktural akibat beban lateral.
Hal ini dapat meningkatkan keselamatan penghuni dan mencegah kerusakan pada properti yang ada di dalam bangunan.
Jenis Jenis Bracing
Berikut adalah beberapa jenis bracing yang umum digunakan dalam konstruksi beserta contoh implementasinya dalam konstruksi bangunan:
- X-Bracing
X-bracing adalah jenis bracing yang terdiri dari dua diagonal yang saling berpotongan membentuk huruf “X”. X-bracing biasanya dipasang pada kedua sisi struktur bangunan dan berfungsi untuk menahan beban lateral pada arah diagonal.
Contoh implementasi X-bracing adalah pada struktur bangunan gedung bertingkat, jembatan, dan menara.
- K-Bracing
K-bracing adalah jenis bracing yang membentuk pola “K” pada struktur bangunan. K-bracing biasanya terdiri dari dua diagonal dan satu vertikal yang membentuk huruf “K”. K-bracing biasanya dipasang pada kedua sisi struktur bangunan dan berfungsi untuk menahan beban lateral pada arah diagonal dan vertikal.
Contoh implementasi K-bracing adalah pada struktur bangunan gedung bertingkat, jembatan, dan menara.
- V-Bracing
V-bracing adalah jenis bracing yang membentuk pola “V” pada struktur bangunan. V-bracing terdiri dari dua diagonal yang bersinggungan di satu titik tengah pada struktur bangunan.
V-bracing biasanya dipasang pada kedua sisi struktur bangunan dan berfungsi untuk menahan beban lateral pada arah diagonal.
Contoh implementasi V-bracing adalah pada struktur bangunan gedung bertingkat, jembatan, dan menara.
- Chevron Bracing
Chevron bracing adalah jenis bracing yang terdiri dari beberapa diagonal yang membentuk pola “V” berulang-ulang seperti huruf “V” yang saling berbalik arah.
Chevron bracing biasanya dipasang pada kedua sisi struktur bangunan dan berfungsi untuk menahan beban lateral pada arah diagonal.
Contoh implementasi Chevron bracing adalah pada struktur bangunan gedung bertingkat, jembatan, dan menara.
- Diagonal Bracing
Diagonal bracing adalah jenis bracing yang terdiri dari diagonal tunggal atau beberapa diagonal yang ditempatkan dalam berbagai pola pada struktur bangunan.
Diagonal bracing biasanya dipasang pada kedua sisi struktur bangunan dan berfungsi untuk menahan beban lateral pada arah diagonal.
Contoh implementasi diagonal bracing adalah pada struktur bangunan gedung bertingkat, jembatan, dan menara.
- Eccentric Bracing
Eccentric bracing adalah jenis bracing yang terdiri dari dua diagonal yang terletak dengan sumbu struktur bangunan.
Eccentric bracing biasanya dipasang pada kedua sisi struktur bangunan dan berfungsi untuk menahan beban lateral pada arah diagonal dan memperkuat benda lentur pada sumbu.
Contoh implementasi eccentric bracing adalah pada struktur bangunan gedung bertingkat, jembatan, dan menara.
- Inverted V-Bracing
Inverted V-Bracing adalah jenis bracing yang terdiri dari dua diagonal yang membentuk pola “V” terbalik.
Inverted V-Bracing biasanya dipasang pada kedua sisi struktur bangunan dan berfungsi untuk menahan beban lateral pada arah diagonal terbalik.
Contoh implementasi Inverted V-Bracing adalah pada struktur bangunan gedung bertingkat,
- Portal Bracing
Portal bracing adalah jenis bracing yang terdiri dari rangka portal yang berfungsi sebagai kerangka penyangga struktur. Portal bracing biasanya dipasang pada sisi luar struktur bangunan dan berfungsi untuk menahan beban lateral pada arah vertikal dan diagonal.
Contoh implementasi portal bracing adalah pada struktur bangunan gudang, pabrik, dan ruang olahraga.
- Shear Wall
Shear wall adalah jenis bracing yang terdiri dari dinding beton bertulang atau struktur baja yang dipasang di sisi-sisi struktur bangunan. Shear wall berfungsi untuk menahan beban lateral pada arah vertikal dan diagonal.
Contoh implementasi shear wall adalah pada struktur bangunan gedung bertingkat, pabrik, dan ruang olahraga.
- Strap Bracing
Strap bracing adalah jenis bracing yang terdiri dari sabuk baja atau beton yang dipasang pada sisi-sisi struktur bangunan. Strap bracing berfungsi untuk menahan beban lateral pada arah vertikal dan diagonal.
Contoh implementasi strap bracing adalah pada struktur bangunan gedung bertingkat dan jembatan.
- Truss Bracing
Truss bracing adalah jenis bracing yang terdiri dari rangkaian benda lentur atau struktur yang terdiri dari beberapa elemen. Truss bracing berfungsi untuk menahan beban lateral pada arah vertikal dan diagonal.
Contoh implementasi truss bracing adalah pada struktur bangunan jembatan, menara, dan tiang pancang.
- Unbonded Bracing
Unbonded bracing adalah jenis bracing yang terdiri dari elemen bracing yang tidak terhubung langsung dengan struktur bangunan utama.
Unbonded bracing biasanya dipasang di dalam atau di luar struktur bangunan dan berfungsi untuk menahan beban lateral pada arah diagonal.
Contoh implementasi unbonded bracing adalah pada struktur bangunan gedung bertingkat dan jembatan.
Teknik Bracing untuk Rangka Atap Baja Ringan
Dalam rangka atap, terdapat beberapa macam teknik bracing yang umum digunakan untuk memastikan kekokohan dan keamanan struktur rangka atap baja ringan.
Berikut adalah beberapa teknik bracing yang umum digunakan dalam struktur rangka atap baja ringan:
- Lateral Bracing
Teknik bracing ini dilakukan dengan cara memasang elemen penyangga lateral pada bagian-bagian sisi rangka atap yang rentan terhadap beban lateral atau gaya geser. Elemen penyangga lateral tersebut dapat berupa balok atau papan yang ditempatkan secara horizontal atau diagonal.
- Knee Bracing
Knee bracing adalah teknik bracing yang dilakukan dengan memasang elemen penyangga pada sudut-sudut rangka atap. Elemen penyangga ini berfungsi untuk menahan beban geser dan menjaga kekokohan sudut-sudut rangka atap.
- Rafter Bracing
Teknik bracing ini dilakukan dengan memasang elemen penyangga pada rangka atap yang membentang sejajar dengan arah panjang. Elemen penyangga ini dapat berupa papan atau balok yang ditempatkan secara diagonal antara rangka utama dan rangka penyangga.
- Collar Ties
Collar ties adalah teknik bracing yang dilakukan dengan memasang elemen penyangga pada rangka atap yang membentang sejajar dengan arah lebar. Elemen penyangga ini dapat berupa papan atau balok yang ditempatkan secara horizontal pada bagian tengah rangka atap.
- Strut Bracing
Teknik bracing ini dilakukan dengan memasang elemen penyangga yang berupa balok atau papan pada bagian-bagian sisi rangka atap yang membutuhkan penyanggaan tambahan. Strut bracing sering digunakan pada rangka atap yang memiliki bentuk geometri yang kompleks atau asimetris.
- Cross Bracing
Cross bracing adalah teknik bracing yang dilakukan dengan memasang elemen penyangga diagonal pada rangka atap. Elemen penyangga ini dapat berupa balok atau papan yang ditempatkan secara diagonal pada sudut-sudut rangka atap.
- Gable Bracing
Teknik bracing ini dilakukan dengan memasang elemen penyangga pada rangka atap yang membentuk segitiga pada bagian atas dan bawah rangka. Elemen penyangga ini dapat berupa balok atau papan yang ditempatkan secara diagonal atau horizontal pada bagian atas dan bawah rangka atap.
- Bottom Chord Bracing
Bottom chord bracing adalah teknik bracing yang dilakukan dengan memasang elemen penyangga pada rangka atap bagian bawah (bottom chord).
Elemen penyangga ini dapat berupa balok atau papan yang ditempatkan secara diagonal atau horizontal pada bagian bawah rangka atap. Bottom chord bracing digunakan untuk menahan beban angin dan mencegah rangka atap melengkung pada bagian bawah.
- Top Chord Bracing
Top chord bracing adalah teknik bracing yang dilakukan dengan memasang elemen penyangga pada rangka atap bagian atas (top chord).
Elemen penyangga ini dapat berupa balok atau papan yang ditempatkan secara diagonal atau horizontal pada bagian atas rangka atap. Top chord bracing digunakan untuk menahan beban angin dan mencegah rangka atap melengkung pada bagian atas.
- Diagonal Web Bracing
Diagonal web bracing adalah teknik bracing yang dilakukan dengan memasang elemen penyangga diagonal pada rangka atap bagian diagonal (diagonal web).
Elemen penyangga ini dapat berupa balok atau papan yang ditempatkan secara diagonal pada sudut-sudut rangka atap. Diagonal web bracing digunakan untuk menahan beban angin dan menjaga kekokohan sudut-sudut rangka atap.
Catatan : Pemilihan teknik bracing yang tepat akan sangat tergantung pada desain dan konstruksi rangka atap. Penting untuk mempertimbangkan faktor seperti beban angin, bentuk geometri rangka atap, dan jenis bahan material yang digunakan.
Selain itu, diperlukan pula perhitungan dan perencanaan yang matang untuk memastikan kekokohan dan keamanan struktur atap.
Pembesian Balok Bentang 6 m | Teknik Konstruksi Bangunan |
Rumus Kuda Kuda Baja Ringan | Harga Borongan Bangunan |
Demikianlah ulasan mengenai pengertian apa itu bracing, jenis bracing yang umum digunakan dalam konstruksi beserta contoh implementasinya. Pemilihan jenis bracing yang tepat sangat penting untuk memastikan keamanan dan kekokohan struktur bangunan.